Sabtu, 08 Februari 2014

Tamiya Let's N Go


Buat agan agan yang waktu kecil nya suka nonton tamiya Let's n GO dan sekarang kangen pengen nonton lagi . ini ane ada koleksi nya lumayan buat mengingat masa kecil.

download tamiya let's n go lengkap
jangan lupa di share ya gan :)

Download disini OST Lagu Let's n Go Dubbing Indonesia !!!

1. Let's n Go Episode 1

2. Let's n Go Episode 2

3. Let's n Go Episode 3

4. Let's n Go Episode 4

5. Let's n Go Episode 5

6. Let's n Go Episode 6

7. Let's n Go Episode 7

8. Let's n Go Episode 8

9. Let's n Go Episode 9

10. Let's n Go Episode 10

11. Let's n Go Episode 11

12. Let's n Go Episode 12

13. Let's n Go Episode 13

14. Let's n Go Episode 14

15. Let's n Go Episode 15

16. Let's n Go Episode 16

17. Let's n Go Episode 17

18. Let's n Go Episode 18

19. Let's n Go Episode 19

20. Let's n Go Episode 20

Permendikbud Kurikulum 2013

Penyelenggaraan pendidikan sebagaimana yang diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional diharapkan dapat mewujudkan proses berkembangnya kualitas pribadi peserta didik sebagai generasi penerus bangsa di masa depan, yang diyakini akan menjadi faktor determinan bagi tumbuh kembangnya bangsa dan negara Indonesia sepanjang jaman.
Dari sekian banyak unsur sumber daya pendidikan, kurikulum merupakan salah satu unsur yang bisa memberikan kontribusi yang signifikan untuk mewujudkan proses berkembangnya kualitas potensi peserta didik. Jadi tidak dapat disangkal lagi bahwa kurikulum, yang dikembangkan  dengan berbasis pada kompetensi sangat diperlukan sebagai instrumen untuk mengarahkan peserta didik menjadi :
1)      Manusia berkualitas yang mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah.
2)      Manusia terdidik yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri.
3)      Warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab
Pada tahun pelajaran 2013/2014, pemerintah (Kementrian pendidikan dan kebudayaan) rencananya akan mengimplemitasikan kurikulum yang baru yang sebelumnya akan disosialisasaikan pada akhir juni 2013 dan akan mulai di terapkan serentak seluruh sekolah di Indonesia pada tahun ajaran berikutnya. Kurikulum 2013 bertujuan untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga  negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia.


Berikut saya mempunyai beberapa Permendikbud tentang Kurikulum 2013

Kurikulum 2013

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu[1].
        Salah satu fungsi kurikulum ialah sebagai alat untuk mencapai tujuan pendidikan yang pada dasarnya kurikulum memiliki komponen pokok dan komponen penunjang yang saling berkaitan dan beinteraksi satu sama lainnya dalam rangka mencapai tujuan tersebut. Kurikulum sebagai suatu sistem keseluruhan memiliki komponen-komponen yang saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya, yakni :
                                           a.         Komponen Tujuan
  Komponen tujuan adalah komponen yang bersumber pada tujuan pendidikan nasional.
                                          b.         Komponen Materi
  Komponen materi adalah komponen yang berisi bahan atau materi kajian pelajaran.
                                           c.         Komponen Metode
  Komponen metode adalah cara yang digunakan untuk menyampaikan materi pelajaran.
                                          d.         Komponen Organisasi
  Komponen organisasi adalah organisasi kurikulum yang terdiri dari mata pelajaran terpisah, mata pelajaran, dan bidang studi/pengajaran.
                                           e.         Komponen Evaluasi
  Komponen evaluasi adalah komponen yang paling terakhir yang berguna untuk mengevaluasi pelajaran. Komponen-komponen tersebut, baik secara sendiri-sendiri maupun secara bersama-sama menjadi dasar utama dalam upaya mengembangkan sistem pembelajaran[2].
1.      Karakteristik Kurikulum 2013
         Pelaksanaan pembelajaran pada pelaksanaan kurikulum 2013 memiliki karakteristik yang  berbeda dari pelaksanaan kurikulum 2006. Kurikulum 2013 dirancang dengan karakteristik sebagai berikut:
a.       Mengembangkan keseimbangan antara pengembangan sikap spiritual  dan sosial, rasa ingin tahu, kreativitas, kerja sama dengan kemampuan intelektual dan psikomotorik.
b.      Sekolah  merupakan bagian dari  masyarakat  yang  memberikan pengalaman belajar terencana dimana peserta didik menerapkan apa yang dipelajari di sekolah ke  masyarakat dan memanfaatkan masyarakat sebagai sumber belajar.
c.       Mengembangkan  sikap, pengetahuan, dan  keterampilan  serta menerapkannya dalam berbagai situasi di sekolah dan masyarakat.
d.      Memberi waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan berbagai sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
e.       Kompetensi dinyatakan dalam bentuk  kompetensi  inti kelas  yang dirinci lebih lanjut dalam kompetensi dasar mata pelajaran.
f.       Kompetensi  inti  kelas  menjadi unsur pengorganisasi (organizing elements)  kompetensi  dasar,  dimana semua  kompetensi  dasar dan proses pembelajaran dikembangkan untuk mencapai kompetensi yang dinyatakan dalam kompetensi inti.
g.      Kompetensi  dasar dikembangkan didasarkan pada prinsip akumulatif, saling memperkuat (reinforced) dan memperkaya (enriched) antarMata pelajaran  dan jenjang pendidikan (organisasi horizontal dan vertikal)[3].
2.         Prinsip Pembelajaran Kurikulum 2013
Prinsip-prinsip umum kurikulum dan pengajaran adalah peserta didik diberi kesempatan mempraktekkan perilaku menurut tujuan, pengalaman belajar memberikan kesempatan bagi peserta didik menghadapi isi pelajaran, peserta didik memperoleh kepuasan menerima pelajaran, level pelajaran dalam rentang yang dimungkinkan bagi peserta didik untuk dilibatkan, pengalaman member hasil yang nyata, dan pembelajaran peserta didik akan diperkuat, diperdalam, dan diperluas.  Dengan demikian pada prinsipnya kurikulum didesain untuk dapat diterima oleh peserta didik dengan baik[4]. Berdasarkan hasil analisis terhadap kondisi yang diharapkan terdapat maka dipeloleh 14 prinsip utama pembelajaran yang perlu guru terapkan. Ada pun 14 prinsip itu adalah:
1.       Dari siswa diberi tahu menuju siswa mencari tahu. Pembelajaran mendorong siswa menjadi  pembelajar aktif, pada awal pembelajaran guru tidak berusaha untuk meberitahu siswa karena itu materi pembelajaran tidak disajikan dalam bentuk final. Pada awal pembelajaran guru membangkitkan rasa ingin tahu siswa terhadap suatu fenomena atau fakta lalu mereka merumuskan ketidaktahuannya dalam bentuk pertanyaan. Jika biasanya kegiatan  pembelajaran dimulai dengan penyampaian informasi dari guru sebagai sumber belajar, maka dalam pelaksanaan kurikulum 2013 kegiatan inti dimulai dengan siswa mengamati fenomena atau fakta tertentu. Oleh karena itu guru selalu memulai dengan menyajikan alat bantu  pembelajaran untuk mengembangkan rasa ingin tahu siswa dan dengan alat bantu itu guru membangkitkan rasa ingin tahu siswa dengan bertanya.
2.       Dari guru sebagai satu-satunya sumber belajar menjadi belajar berbasis aneka sumber;  pembelajaran berbasis sistem lingkungan. Dalam kegiatan pembelajaran membuka peluang kepada siswa sumber belajar seperti informasi dari buku siswa, internet, koran, majalah, referensi dari perpustakaan yang telah disiapkan. Pada metode proyek, pemecahan masalah, atau inkuiri siswa dapat memanfaatkan sumber belajar di luar kelas. Dianjurkan pula untuk materi tertentu siswa memanfaatkan sumber belajar di sekitar lingkungan masyarakat. Tentu dengan pendekatan ini pembelajaran tidak cukup dengan pelaksanaan tatap muka dalam kelas.
3.       Dari pendekatan tekstual menuju proses sebagai penguatan penggunaan pendekatan ilmiah. Pergeseran ini membuat guru tidak hanya menggunakan sumber belajar tertulis sebagai satu-satunya sumber belajar siswa dan hasil belajar siswa hanya dalam bentuk teks. Hasil belajar dapat diperluas dalam bentuk teks, disain program, mind maping, gambar, diagram, tabel, kemampuan berkomunikasi, kemampuan mempraktikan sesuatu yang dapat dilihat dari lisannya, tulisannya, geraknya, atau karyanya.
4.       Dari pembelajaran berbasis konten menuju pembelajaran berbasis kompetensi Pembelajaran tidak hanya dilihat dari hasil belajar, tetapi dari aktivitas dalam proses belajar. Yang dikembangkan dan dinilai adalah sikap, pengetahuan, dan keterampilannya.
5.       Dari pembelajaran parsial menuju pembelajaran terpadu. Mata pelajaran dalam pelaksanaan kurikulum 2013 menjadi komponen sistem yang terpadu. Semua materi pelajaran perlu diletakkan dalam sistem yang terpadu untuk menghasilkan kompetensi lulusan. Oleh karena itu guru perlu merancang pembelajaran bersama-sama, menentukan karya siswa bersama-sama, serta menentukan karya utama pada tiap mata pelajaran bersama-sama, agar beban  belajar siswa dapat diatur sehingga tugas yang banyak, aktivitas yang banyak, serta  penggunaan waktu yang banyak tidak menjadi beban belajar berlebih yang kontraproduktif terhadap perkembangan siswa.
6.       Dari pembelajaran yang menekankan jawaban tunggal menuju pembelajaran dengan jawaban yang kebenarannya multi dimensi. Di sini siswa belajar menerima kebenaran tidak tunggul. Siswa melihat awan yang sama di sebuah kabupaten. Mereka akan melihatnya dari tempatnya berpijak. Jika ada sejumlah siswa yang melukiskan awan pada jam yang sama dari tempat yangberjauhan, mereka akan melukiskannya berbeda-beda, semua benar tentang awan itu, benar menjadi beragam.
7.       Dari pembelajaran verbalisme menuju keterampilan aplikatif. Pada waktu lalu pembelajaran  berlangsung ceramah. Segala sesuatu diungkapkan dalam bentuk lisan guru, fakta disajikan dalam bentuk informasi verbal, sekarang siswa harus lihat faktanya, gambarnya, videonya, diagaramnya, teksnya yang membuat siswa melihat, meraba, merasa dengan panca indranya. Siswa belajar tidak hanya dengan mendengar, namun dengan menggunakan panca indra lainnya.
8.       Peningkatan dan keseimbangan antara keterampilan fisikal (hardskills) dan keterampilan mental (softskills). Hasil belajar pada rapot tidak hanya melaporkan angka dalam bentuk  pengetahuannya, tetapi menyajikan informasi menyangku perkembangan sikapnya dan keterampilannya. Keterampilan yang dimaksud bisa keterampilan membacan, menulis,  berbicara, mendengar yang mencerminkan keterampilan berpikirnya. Keterampilan bisa juga dalam bentuk aktivitas dalam menghasilkan karya, sampai pada keterampilan berkomunikasi yang santun, keterampilan menghargai pendapat dan yang lainnya.
9.       Pembelajaran yang mengutamakan pembudayaan dan pemberdayaan siswa sebagai  pembelajar sepanjang hayat. Ini memerlukan guru untuk mengembangkan pembiasaan sejak dini untuk melaksanakan norma yang baik sesuai dengan budaya masyarakat setempat, dalam ruang lingkup yang lebih luas siswa perlu mengembangkan kecakapan berpikir, bertindak,  berbudi sebagai bangsa, bahkan memiliki kemampuan untuk menyesusaikan dengan dengan kebutuhan beradaptasi pada lingkungan global. Kebiasaan membaca, menulis, menggunakan teknologi, bicara yang santun merupakan aktivitas yang tidak hanya diperlukan dalam  budaya lokal, namun bermanfaat untuk berkompetisi dalam ruang lingkup global.
10.   Pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai dengan memberi keteladanan (ing ngarso sung tulodo), membangun kemauan (ing madyo mangun karso), dan mengembangkan kreativitas siswa dalam proses pembelajaran (tut wuri handayani). Di sini guru perlu menempatkan diri sebagai fasilitator yang dapat menjadi teladan, meberi contoh bagaimana hidup selalu belajar, hidup patuh menjalankan agama dan prilaku baik lain. Guru di depan jadi teladan, di tengah siswa menjadi teman belajar, di belakang selalu mendorong semangat siswa tumbuh mengembangkan pontensi dirinya secara optimal.
11.   Pembelajaran berlangsung di rumah, di sekolah, dan di masyarakat. Karena itu pembelajaran dalam kurikulum 2013 memerlukan waktu yang lebih banyak dan memanfaatkan ruang dan waktu secara integratif. Pembelajaran tidak hanya memanfaatkan waktu dalam kelas.
12.   Pembelajaran menerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah guru, siapa saja adalah siswa, dan di mana saja adalah kelas. Prinsip ini menadakan bahwa ruang belajar siswa tidak hanya dibatasi dengan dinding ruang kelas. Sekolah dan lingkungan sekitar adalah kelas besar untuk siswa belajar. Lingkungan sekolah sebagai ruang belajar yang sangat ideal untuk mengembangkan kompetensi siswa. Oleh karena itu pembelajaran hendaknya dapat mengembangkan sistem yang terbuka.
13.   Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran. Di sini sekolah perlu meningkatkan daya guru dan siswa untuk memanfaatkan TIK. Jika guru belum memiliki kapasitas yang mumpuni siswa dapat belajar dari siapa pun. Yang paling penting mereka harus dapat menguasai TIK sebabab mendapatkan pelajaran dengan dukungan TIK atau tidak siswa tetap akan menghadapi tantangan dalam hidupnya menjadi pengguna TIK. Jika sekolah tidak memfasilitasi pasti daya kompetisi siswa akan jomplang daripada siswa yang memeroleh pelajaran menggunakannya.
14.   Pengakuan atas perbedaan individual dan latar belakang budaya siswa. Seperti cita-cita, latar  belakang keluarga, cara mendapat pendidikan di rumah, cara pandang, cara belajar, cara  berpikir dan keyakinan siswa berbeda-beda. Oleh karena itu pembelajaran harus melihat  perbedaan itu sebagai kekayaan yang potensial dan indah jika dikembangkan menjadi kesatuan yang memiliki unsur keragaman. Hargai semua siswa, kembangkan kolaborasi, dan  biarkan siswa tumbuh menurut potensinya masing-masing dalam kolobarasi kelompoknya.




[1] Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003, Tentang Sistem Pendidikan Nasional (Yogyakarta, Pustaka Pelajar, 2006) : 6.
[2] Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran (Jakarta : Bumi Aksara, 2011) : 24.

 [3] Permendikbud RI Nomor 70 Tahun 2013, Tentang Kerangka Dasar Dan Struktur Kurikulum sekolah menengah kejuruan/madrasah aliyah kejuruan
[4] Syaiful Sagala, Managemen Strategik dalam Peningkatan Mutu Pendidikan  (Bandung : Alfabeta, 2010) : 123.